Gue selalu menjadikan semua trip bersama Goodrides yang berurusan dengan pekerjaan keluar kota sebagai liburan. Mungkin karena bisa mengalihkan rasa jenuh yang sangat tinggi atas hiruk-pikuk Kota Jakarta dengan kondisi lalu lintas yang super chaos setiap hari, so yea..
Nah, di akhir bulan Februari ini Goodrides mengunjungi Bandung untuk mengadakan Cars and Coffee yang merupakan acara bulanan kami bersama Bank BJB. Walaupun kita semua juga sering bulak-balik Bandung, entah kenapa gue tetap saja selalu merasa excited!
Gue, Dito, Aldo, Visit, Rama, dan Ersan menjadi perwakilan Goodrides yang berangkat untuk meliput serta mempersiapkan segalanya untuk Cars and Coffee Bandung pertama di tahun 2017 ini.
Kali ini kita nggak bisa mengadakan Cars and Coffee di Sabuga seperti yang kita gelar 3 bulan lalu karena sedang ada event lain di sana. Padahal tempat tersebut menurut kami sangat cocok karena suasananya dingin dengan banyak pohon rindang, lalu kapasitas parkir yang lumayan luas, serta yang terpenting adalah friendly access bagi mobil dengan ground clearance sangat rendah. Setelah kita berpikir bersama, akhirnya kita putuskan untuk mengadakannya di Kiputih Satu.
Mengapa Kiputih Satu?
Alasan pertama, kita sangat suka dengan lokasi, makanan, serta lagu yang ada di sana. Sudah beberapa kali ini tiap ke Bandung kita pasti menyempatkan diri untuk pergi ke sana.
Alasan kedua, terakhir kali kita mampir ke sana setelah acara Cargasm memang sempat ada omongan dengan Michael Lesmana yang merupakan salah satu owner dari Kiputih Satu ini untuk membuat acara di Bandung. Kita memang sempat mention kalau di bulan Februari 2017 Goodrides akan kembali ke Bandung untuk mengadakan Cars and Coffee lagi, tapi kita nggak kepikiran kalau akan menggunakan Kiputih Satu sebagai venue yang kita pilih.
Akhirnya seminggu sebelum Cars and Coffee berlangsung, gue mencoba untuk berdiskusi dengan mas Mike atau yang lebih akrab dipanggil Miles mengenai acara kali ini. Waktu itu Miles hanya punya concern masalah parkiran yang kira-kira hanya muat sekitar 20-an mobil saja.
Nah, menurut Kami hal tersebut nggak menjadi masalah. Jalan keluarnya saat itu adalah mengundang satu per-satu untuk untuk memenuhi mengisi spot parkir yang tersedia itu.
Ok. Problem solved… For Awhile. Sekarang mari kita lihat lebih detail dalam Cars and Coffee kali ini. Kevin dengan Crown Comfort ala ‘Taksi Jepang’ dan juga Akbar dengan W114 bagged berwarna hijau ini merupakan orang yang paling pertama hadir pagi di Kiputih Satu.
Keren ya, gue suka banget ngeliat di feed Instagram yang isinya Mercedes-Benz W109 atau juga W114 seperti ini dengan kondisi pristine tanpa ada personalisasi apapun lalu dipasangkan air suspension sehingga bisa parkir dengan kondisi seperti ini.
Bahkan kadang gue juga menemukan orang-orang yang tetap jalan dengan ride height seperti ini. Jadi kegunaan air suspension hanya sebatas tools untuk bantuan melewati rintangan seperti speed bump atau driveway menuju garasi yang agak tinggi.
Singkat kata, gue suka mobil ini. 😀
Ternyata ada cerita menarik antara Kevin dengan Taksi Jepang-nya ini. Dia cerita kalau pernah diberhentikan oleh polisi yang mempermasalahkan lampu taksi yang ada di atap mobil ini.
Walaupun begitu, dirinya tetap membawa mobil ini kemana-mana dengan menyalakan lampu atas tersebut di Bandung. It’s very unique tho!
Muda juga datang dengan Estilo kesayangannya. Saat kita masih di hotel, Muda sempat mengabari gue kalau di daerah dago sedang turun hujan ringan. Saat itu juga gue bilang ke Muda: “Wah, kalau sampai di Kiputih hujan juga gimana ya mas? kayaknya kurang seru kalo kita ngobrol tapi nggak deket mobil ya?”
Luckily, sepanjang hari dari pagi sampai acara ini selesai kita hanya ditemani oleh awan mendung tanpa turun hujan sedikit pun. Alhamdulillah, terimakasih ya Allah!
Setelah itu turut hadir pula Marco dengan lifted Suzuki Jimny generasi terakhir berwarna putih ini.
With a little scar on it. I think it’s gonna be fixed, soon.
Ada kejutan tersendiri pagi itu disaat gue sedang mengobrol bersama Marco. Tiba-tiba muncul Porsche 993 RWB berwarna biru muda milik Terror Garage yang diberi nama Ciska ini.
Bener-bener bikin kaget! Karena setahu gue Pak Anto berhalangan hadir pagi itu sebab sudah menjadi rutinitasnya setiap Sabtu pagi untuk berolahraga tennis.
Ternyata Pak Anto sengaja menyempatkan diri untuk mampir sebelum lanjut main tennis bersama teman-temannya yang nggak jauh dari Kiputih Satu ini.
Tapi pak Anto nggak langsung berangkat menuju tennis court pagi itu, kita malah sempat ngobrol lumayan lama di parkiran bareng sama Andrew “Jambrong” juga.
Jambrong pagi itu datang dengan E36 berwarna putih ini. Well, this is not an ordinary 3er. Di balik kap mesin dari E36 low mileage ini ternyata menggunakan mesin MST M50B26 yang dilengkapi dengan supercharger. Nyum!
Setelah lumayan terbawa suasana ngobrol di parkiran, akhirnya Pak Anto memutuskan untuk berangkat ke tennis court dengan berjalan kaki ke sana meninggalkan Ciska di parkiran Kiputih bersama mobil-mobil partisipan lainnya.
“Saya tinggal dulu ya, habis maen Tennis saya balik lagi!”
Oh iya, saat kita baru tiba di Kiputih Pagi itu gue mendapat informasi dari Kevin bahwa Miles sedang sakit gigi dan kemungkinan tidak dapat hadir pagi itu. Namun ternyata dirinya tetap hadir pagi itu walaupun masih sedikit agak bengkak terlihat di pipinya.
Nah, masih ingat kan di atas gue sempat mention kalau menurut Miles parkiran di sini hanya bisa menampung sekitar 20-an mobil.
Pada kenyatanya, akibat Jodi sempat posting di Instagram Story milik Goodrides secara keseluruhan yang datang hari itu malah hampir 40 mobil. Kebayang nggak ribet ngatur parkirnya kayak gimana? 😀
Even Hakim as our sponsor from Bank BJB sempat nggak kebagian parkiran. Akhirnya kita re-arrange mobil-mobil yang sudah terparkir agar M6 miliknya dapat terparkir dengan aman.
Amaaan..
Selain itu walaupun Miles kurang fit karena sedang sakit gigi, dia tetap turun tangan sendiri untuk mengatur parkiran yang sudah kelewat sesak ini.
Alasan utama Miles turun tangan langsung adalah karena sempat terjadi kemacetan di sana dan dia merasa harus sesegera mungkin menyelesaikan masalah ini sebelum menerima complain dari para tetangga.
Thank you banget mas Mike!
Packed!
Selain M6, Hakim juga turut membawa E34 dengan tailored style 32 yang dibawa oleh Negy pagi itu.
Smooth.
Balik lagi ke topik “Mercy Mini”, ada satu lagi yang datang pagi hari itu dalam kondisi sangat baik.
Berhubung gue nggak terlalu “dalem” masalah Mercedes-Benz, bumper seperti ini merupakan US version bumper bukan sih?
Sepertinya iya, ya?
Frog with Fuchs Wheels? Jangan-jangan mesinnya juga sudah diganti dengan Porsche.
Tepat di sebelah beetle berwarna kuning itu juga ada yang nggak kalah menarik. Honda Civic CRX back-to-back dengan Civic Shuttle. Somehow mengingatkan gue dengan trip ke Osaka 3 tahun yang lalu. Pada saat itu di sana gue melihat ada Civic Shuttle serta CRX dengan appearance yang sama persis mulai dari warna, kondisi mobil, hingga velg yang terpasang.
Let’s get back to the situation from our breakfast this morning. Berhubung cuaca sangat mendukung di daerah Ciumbuleuit pagi itu, kita sangat menikmati duduk di area outdoor ini dengan suasana mendung serta angin dingin yang sepoi-sepoi.
Seperti yang gue mention di atas kalau di Kiputih Satu ini nggak hanya makanannya saja yang enak, lagu-lagu yang dimainkan juga selalu enak.
Karena di sana ada ratusan koleksi vinyl dengan berbagai macam genre yang bisa dibeli dan dinikmati sembari makan di sana.
Thanks to Adit from Keep Keep Musik for the good tunes! 🙂
Kalau sudah urusan musik pasti nggak jauh-jauh dari Jodi. Berhubung pilihannya sangat banyak di sana, Jodi jadi makin betah banget berlama-lama mencoba vinyl ini-itu.
Kalau boleh jujur, gue menilai event kali ini merupakan Cars and Coffee ter-hangat suasananya kalau dilihat dari para partisipan yang membaur dan selalu membawa suasana yang enak selama acara berlangsung.
Saking enaknya dengan suasana di sana, kitapun nggak sadar kalau ternyata kita sudah masuk jam makan siang. Hingga jam 2 siang kita masih duduk santai di sana, berbeda dengan Cars and Coffee yang sebelum-sebelumnya yang hanya digelar paling lama sampai jam 11 siang.
Even Pak Yanto bingung ketika kembali ke Kiputih Satu setelah berolahraga. “Loh, kok masih rame?!” sembari memasukkan tennis racket-nya ke dalam RWB Ciska. LOL!
Akhirnya kita memutuskan untuk live di akun Instagram milik Goodrides sembari mengajak para followers kita untuk melihat situasi di sana.
Kurang lebih seperti itu situasi yang ada di Cars and Coffee bulan Februari ini.
Begitu beda suasanya sehingga sangat berkesan di hati kami.
I do have a good times here!
Begitu juga Aldo, Visit, dan Aldo Jr. yang masih berada di dalam perut.
Thank you Bandung untuk rasa kekeluargaan yang diberikan selama kita berada di sana.
Di akhir artikel ini, gue mewakili Goodrides sangat berterimakasih kepada Bank BJB especially Mas Hakim yang telah memberikan support kepada kami untuk menjalankan Cars and Coffee dari pertengahan tahun lalu.
Tidak ketinggalan untuk semua our goodfriends in Bandung, Terror Garage family; Om Yanto, Tante Nat, Mas Mike, Marco, Jambrong, Adit from Keep Keep Musik, thank you!
Thank you for the hospitality!
Until next time!
BONUS STORY
Ada sedikit cerita setelah bubaran Cars and Coffee kali ini. Here’s the story about it.
Saat para partisipan sudah mulai pulang meninggalkan Kiputih Satu, Jambrong memutuskan untuk pulang dan mengganti E36 putihnya dengan 993 berwarna biru ini.
Lucunya, dengan disandingkan begini kita jadi bisa melihat perbedaan yang sangat drastis antara 993 berbodi standar dengan 993 RWB.
Gue rasa kita nggak selalu bisa mendapatkan momen seperti ini yakan?
Even Miles-pun juga mengakui bahwa ini momen yang langka.
“Jarang-jarang ini bisa bersampingan 993 RWB sama 993 standar kayak gini. Momen langka ini,” seru Miles sembari memotret menggunakan handphone miliknya.
Namun disamping momen langka itu, nampaknya sedang ada yang kepikiran untuk menambah mainan barunya.
😉
Comments