Setelah sukses menggelar event perdananya di penghujung tahun 2015, para komunitas pecinta velg produksi Jepang yang namanya sudah familiar di telinga kalian seperti Enkei Enthusiast, Weds People, dan Rays Nation akhirnya kembali menggelar event Japanese Wheels Meet Up (JWMU) di tahun ini.
Event perdana JWMU nampaknya telah melahirkan sebuah budaya baru dimana penggunaan velg buatan Jepang makin menjamur dalam urusan personalisasi terhadap mobil kesayangan mereka. Kini penggunaan velg buatan Jepang tersebut juga tidak hanya digunakan oleh para pengguna mobil keluaran Jepang saja, kalian juga pasti sering menjumpai velg buatan Jepang tersebut terpasang di mobil non-Jepang belakangan ini ya kan?
Singkat kata, event tersebut memang telah dijadikan showcase bagi para car enthusiast sehingga menarik minat mereka untuk ikut serta berlomba-lomba mencari velg buatan Jepang yang terbaik untuk mobilnya hingga saat ini.
Ada banyak pula Japanese wheels enthusiast yang tidak sempat ikut serta dalam gelaran pertama tersebut dan pastinya mereka sudah sangat menunggu-nunggu para panitia JWMU untuk kembali menggelar event yang serupa seperti di tahun 2015 itu.
Ya, mereka benar-benar menunggu seri lanjutan dari JWMU. Penasaran mengapa? Mari simak fakta-fakta yang berhasil kami tangkap sebelum JWMU 2017 ini digelar.
Begitu ada teaser terkait event lanjutan JWMU telah diunggah pada akun social media mereka, para Japanese wheels enthusiast tersebut langsung menunggu kelanjutan mengenai detail waktu, tempat, dan bagaimana cara melakukan registrasi agar bisa ikut serta dalam event ini.
Selang beberapa minggu kemudian para panitiapun kembali mengunggah e-flyer mengenai detail acara dan tata cara registrasi. Saat itupun para Japanese wheels enthusiast tersebut langsung menyerbu mendaftarkan diri demi mengamankan spot milik mereka.
Dalam event kali ini ada dua jenis pendaftaran yang bisa dilakukan oleh para partisipan dimana hanya dibedakan berdasarkan lokasi parkirnya saja.
Yang pertama adalah VIP spot dimana spot parkir sangat dekat dengan tempat hangout yang ada di Qbig.
Untuk VIP sendiri hanya ada 30 slot saja yang diberikan oleh para panitia dimana saat pendaftaran baru saja dibuka langsung habis diserbu.
Gue pun juga setuju atas pembatasan jumlah mobil untuk area VIP ini karena akan terasa kurang enak dilihat apabila area ini terlalu dipadati oleh mobil partisipan.
Melihat demand yang sangat luar biasa ini, panitia pun memberikan kelonggaran dengan menambah kuota sebanyak 20 slot lagi. Tentunya penambahan kuota tersebut juga langsung disikat habis oleh para partisipan yang tidak kebagian pada gelombang pertama pendaftaran.
Lalu bagaimana dengan sisa partisipan yang masih belum kebagian spot?
Tenang, masih ada regular spot dengan kapasitas sebanyak 350 slot!
Gilanya, spot sebanyak itu juga langsung terisi penuh oleh para partisipan.
Di sini kita bisa lihat keanekaragaman personalisasi para Japanese wheels enthusiast terhadap mobil kesayangan mereka.
Para MC cantik ini pun sudah mulai membuka acara, disaat itu pun gue langsung berjalan ke pusat keramaian yang berada di tengah-tengah venue.
Setelah menjadi MC di JWMU pertama, Alinka dan Diandra kini kembali hadir untuk menghidupkan suasana di Qbig hari itu.
Sembari Alinka dan Diandra sedang mengumpulkan massa di stage, sekarang mari kita lihat satu persatu mobil yang menarik di sana.
Berhubung bingung mau mulai dari mana, akhirnya gue mencoba menyusuri satu persatu barisan parkir di regular area ini bersama Dito, Rama, dan Marcel. Ngomong-ngomong, kira-kira apa yang sedang mereka lakukan dengan lighting setup ala studio itu ya?
Oh, ternyata ada semacam ‘red carpet photo booth’ dimana seluruh mobil partisipan akan difoto dengan backdrop JWMU yang langsung dicetak di tempat.
Jadi, seluruh partisipan akan mendapat kenang-kenangan yang bisa disimpan. Ide ini sudah mereka jalankan sejak JWMU pertama dan gue suka banget dengan ide tersebut.
Para Japanese wheels enthusiast pastinya kenal pria yang satu ini yakan? Kelvin merupakan salah satu dari beberapa pencetus event ini.
Yang satu ini juga salah satu pemain kelas berat di dunia per-velg-an dan juga merupakan salah satu ‘man behind this event‘, dia adalah Mr. Rarerims yang sangat humble dan selalu tidak ingin ‘terlihat’ di social media. Berhubung koleksinya sangat banyak, kira-kira velg apa yang ia gunakan hari ini?
Ternyata Mr. Rarerims menggunakan Hayashi Racing Interspeed Centerlock yang kini keberadaannya secara worldwide sangat langka! Ampun Pak!
Hafiz and Irfan super clean EP82!
Bayu Indra’s GE8 feat. SSR Type C. Kalau lihat sepak terjang Jazz ini tiap gonta-ganti velg nggak pernah salah pilih.
Leonhardiritt Orden on E-coupe.
Z-gang on point!
Another Z-ass pict.
It’s abit confusing. Amuse Vestito kit on 350Z. Kalau nggak salah Vestito kit itu cuma ada di 370Z kan ya? CMIIW.
Talking about wearing a 19×10 on front. Wawan’s Z34 are looking so fresh with Work Meister L1.
His another toy, Integra with Barramundi Piraiba.
BNR32 GTR on Meister S1.
Jujur waktu itu gue nggak tau velg apa yang dipakai oleh Miata berwarna orange ini. At first gue kira ini Panasport G7, ternyata velg ini adalah Super Xiphos keluaran Rays.
Aristo feat. Volk Rays TE37.
Scirocco feat. NT03.
Never get bored with Rally style’d KE70.
Unique choice, ZN6 feat Advan Super Racing V2.
Budi’s Cima Y33 feat. Leonhardiritt Orden.
Sleek GDB feat Volk Rays TE37.
Slammed F30 feat SSR Professor SP4.
Adhani’s E60 feat CR-Kai.
E46 coupe feat NT03.
Kumpulan Mazda 2 ini lumayan menarik perhatian gue. Personalisasi yang mereka lakukan sebetulnya minimalis tapi menurut gue hasil akhirnya outstanding.
Mulai dari yang satu ini, Mazda 2 feat TC05.
Lalu di sebelahnya ada slammed Mazda 2 feat Meister S1 one piece.
How bout this one, Mazda 2 feat Type C.
Dan kalau ditanya, gue suka yang mana. Gue akan menjatuhkan pilihan ke yang satu ini. Mazda 2 feat ES Tarmac.
Di tengah-tengah serunya acara ini, gue menemukan sosok Toyota Starlet yang diberi karangan bunga seperti ini. Kalau kalian sudah menonton VLOG kami di event ini, di sana gue menjelaskan bahwa beberapa hari sebelum event ini digelar gue menemukan berita di facebook terkait insiden yang dialami oleh pemilik mobil ini.
Dia adalah Alm. Meidiansyah Perdana, ketua ISC Bandung yang meninggal karena kecelakaan pada saat mengendarai motor.
Kami dari Goodrides turut berduka cita atas musibah yang dialami. Semoga segala amal dan perbuatan baik beliau diterima di sisi-Nya, dan bagi keluarga yang ditinggalkan agar diberi ketabahan. Amiin.
Mari kita lanjutkan perjalanan. RB1 feat RPF1.
Selain namanya agak sensitif, mobil ini tergolong langka di Indonesia. Isis feat. RG1.
Yahya mewakili Goodrides dengan sepatu barunya, RCT5!
CLK feat. RPF1.
Another Benz with RPF1
GE8 feat. Work RSZ-R.
Hmm… Nice plate number.
Eh, artinya apa sih? ehehe!
A31 feat. SSR Hasemi Prot-S. Gue sempat mengira Aldo diam-diam membawa A31nya ke acara ini. Namun ternyata mobil ini bukan miliknya, LOL!
SSR Type-C nicely tucked on GK5 fenders.
Bagged S202 feat CE28.
Which is parked next to this Corolla E90 wagon.
Abdee Faishal sleek Rocco feat. TE37.
Hans’ M3 feat, Mag Blue TE37 SL.
Refreshing sejenak dari mobil dengan ground clearance rendah, mari kita perhatikan Pajero yang satu ini yang menggunakan velg Ralliart milik Pajero generasi ke-2.
Kalau dilihat lebih seksama, bentuknya agak mirip NT03 dengan sedikit twist pada detail-detailnya. Setuju?
Satu lagi yang menarik perhatian gue, this lifted Ranger.
Gue agak nggak yakin sih, tapi bentuknya agak mirip dengan Yokohama Advan A3A.
Ok, kembali lagi ke topik semula. 😀
I dig on this 4th Gen Chaser with RPF1.
Somehow RPF1 memang selalu cocok kalau mau dicolok ke mobil apapun. Sejauh ini sih gue belum menemukan ada mobil yang gagal dengan velg ini.
Namun itu murni opini pribadi gue, entah apakah kalian setuju atau tidak 😀
Ardinal’s daily driven Freed feat. ES Tarmac.
Another proud ES Tarmac owner, fitted on K20A powered EG.
Harris’ pristine JZA80. Um wait, beberapa hari yang lalu gue lihat di social media sepertinya dia menyesal sekali atas keputusannya untuk menjual mobil ini.
Wibi’s bagged Rocco feat. Work Durandal.
Anom’s JCW GP2 feat. Advan RG2.
Ferdy’s E34 feat. RPF1.
Bronto’s bagged E36 feat. Barramundi Fogo.
Riswan’s infamous Estilude feat CE28CR. Kali ini Riswan memang membuktikan bahwa dirinya lebih serius membangun mobil warna abu-abu ini ketimbang Estilo birunya yang dahulu. Dalam waktu dekat ini kita mau liput hasil karya Riswan yang satu ini, tunggu tanggal mainnya 😀
EG Squad!
Ultra unique NCP91s!
Ternyata kita juga bisa melihat beberapa mobil VIP registran dari area Regular ini.
The finest Japanese machines at its best.
R35 feat. Advan GT.
V-Spec II Nür R34? Checked!
Gue pribadi sangat suka dengan venue yang dipilih oleh para panitia JWMU ini. Sangat friendly bagi mobil-mobil peserta dan juga sekaligus owner nya ya kan?
It’s more than enough kalau kita bisa chit-chat di tempat makan atau setidaknya tempat duduk ngopi sambil melihat mobil kita yang posisinya sangat dekat. Setuju?
Tapi sebetulnya berhubung gue dan teman-teman memang suka makan sih, kita jadi betah di sini. LOL!
Ok mari kita lanjutkan perjalanan ke area VIP.
Frank’s CT9A with CE28N. Tentunya dia tidak sendirian ke sini, melainkan bersama geng JDM Run yang ia pimpin.
Kiki’s infamous Rocket Bunny 86!
Rafiandra Lubis’ Corolla feat. Rays 57DR.
Hendi’s E81 feat. Rachinghart CP035R.
Reno Samdi’s sleek Civic feat. CE28.
Ada yang mau gue bahas sedikit dari mobil ini. Yahya lumayan sering ngebahas lip buatan +Vibes yang dipakai di Estilo ini.
Kalau diliat langsung, materialnya bagus juga lip ini, kalau Yahya masih punya Estilo katanya dia mau pakai lip ini. Sayangnya sekarang dia udah nyebur sama mainan barunya 😀
Oiii Wan!
Hari beranjak senja, kitapun memutuskan untuk berkemas dari booth Goodrides.
Gue dan seluruh tim Goodrides yang hadir hari itu sangat menikmati acara ini secara keseluruhan, kitapun juga nggak sabar untuk ikut di acara JWMU berikutnya. Yang pasti untuk JWMU selanjutnya gue akan daftar lebih dini agar nggak kehabisan spot lagi 😀
Good Job untuk para panitia, terimakasih banyak atas acara yang sangat dinanti-nanti ini.
Ciao!
Bonus Story
Mungkin sebagian besar fans Adhi KZ sudah tau kalau pada hari-H dirinya berhalangan hadir untuk membawa mobil kebanggaannya di perhelatan yang sangat ia tunggu-tunggu ini.
Cerita dibalik batalnya Adhi KZ pada saat itu adalah karena urusan birokrasi dari Brazil ke Indonesia yang kurang jelas dimana secara mendadak ia diminta untuk mengikutsertakan buku vaksin yellow fever saat check in di Bandara untuk kembali ke Jakarta.
Long story short, pada akhirnya mau tak mau Adhi harus mengurus perihal tersebut dan secara terpaksa iapun juga harus mengundur jadwal penerbangan yang sudah ia atur sedemikian rupa.
Lalu bagaimana dengan nasib KZ di sini?
Adhi akhirnya mendelegasikan Christo untuk membawa KZ dari detailer ke venue.
Berhubung Adhi memang ditunggu-tunggu oleh para fans nya, akhirnya pada hari-H pihak Goodrides selalu menjumpai pertanyaan seputar penangguhan keberangkatan dirinya ke Jakarta tersebut.
Well atleast, kini Adhi akhirnya bisa sampai juga di Jakarta beberapa minggu setelah acara ini digelar.
Welcome home, Dai!
The People
BONUS IMAGES
Comments