Back at it again with our fun and thrill annual event in holy Ramadhan; Fastin’ Fastout in 2016! I think y’all had a goodtimes right there, don’t you?
Namun sebelum gue ceritakan lebih lanjut mengenai serunya acara kali ini, ada beberapa cerita yang mungkin kalian belum tahu dibalik jalannya acara yang secara annually sudah tiga kali kami selenggarakan ini.
Pada awalnya, kami sempat berpikir untuk menangguhkan event Fastin’ Fastout di tahun ini dikarenakan rencana pemugaran serta revisi layout sirkuit Sentul untuk persiapan penyelenggaraan MotoGP di tahun 2017 yang pada awalnya akan dimulai pada bulan Ramadhan 2016. But luckily, kami dikabarkan sebulan sebelum event ini diselenggarakan bahwa sirkuit masih bisa digunakan pada bulan Ramadhan ini, tanpa berpikir lama kami langsung menyambut positif kesempatan ini dengan segera melakukan persiapan untuk menjalankan Fastin’ Fastout 2016.
Tapi semua tak selancar yang kalian kira, ada konsiderasi yang harus kami lalui untuk menyukseskan acara ini. So here’s the conditions behind the scene. Berhubung kami sempat menggugurkan niat untuk menggarap Fastin’ Fastout di 2016 karena hal yang sudah disebutkan diatas, so most of our brothers in goodrides family are already had their own plan to do their personal things during the Fastin’ Fastout prep week.
Mari kita mulai dari Yahya yang sudah memutuskan untuk menjalankan business trip-nya ke Korea during our prep. Okay 1 down.
Next up, Eka yang setelah menikah sudah dan tinggal di Banjarnegara karena harus membantu bisnis keluarganya, so yea another one man down..
Kalau Adhi KZ hitungannya memang sedang vacuum dulu karena ada tugas kenegaraan di Brasil, Brazilia.
And the last one was Aldo yang juga sudah terlanjur menjadwalkan pernikahannya tepat sehari setelah Fastin’ Fastout 2016 digelar. Jadi dirinya hanya bisa in charge hingga H-7 hari karena dia juga harus mempersiapkan seluruh kesiapan untuk “event sekali seumur hidup”-nya, Amin.
Meanwhile Jodi dan Ricky juga disibukkan dengan kerjaannya masing-masing. Jadi sisanya tinggal gue sama Dito yang punya waktu penuh untuk mempersiapkan acara kecil ini. Namun hal tersebut nggak membuat Kami menjadi patah semangat untuk menangguhkan kesempatan ini.
There’s nothing can stop us!
Lanjut untuk urusan event preparation, pada kesempatan kali ini kami kembali berusaha untuk melakukan improvement agar lebih baik dari tahun sebelumnya.
Sedikit flashback, pada tahun lalu kami menambahkan fitur pencatatan lap time untuk para partisipan dimana pada tahun sebelumnya kami sama sekali nggak mencatat waktu putaran dari masing-masing partisipan. Hanya saja, pada saat itu kami masih menggunakan stopwatch sebagai alat hitung yang digunakan. Oleh karena itu, pada tahun ini kami memutuskan untuk memberikan fitur yang lebih dengan menggunakan transponder sebagai advance laptiming yang sangat akurat.
Tujuan utama dari alat ini sebetulnya bukan sekedar untuk adu gengsi saja, namun berfungsi sebagai indeks kesuksesan individu dalam improving their driving style on the track. Jadi, masing-masing partisipan pasti mempunyai target sendiri.
Berbicara mengenai antusias para registran, pada tahun ini nampaknya melonjak lumayan tinggi dengan jumlah pendaftar sebanyak 132 orang. Namun, walaupun pendaftar ada sebanyak itu sayangnya kami hanya mampu menampung sebanyak 80 mobil. Mengapa demikian?
Berdasarkan pengalaman kami pada event-event sebelumnya, dengan rundown yang sudah kami rancang nampaknya bila dipaksakan lebih dari 80 mobil akan membuat “fun time” para partisipan menjadi kurang banyak. Dengan kata lain, tingkat kepuasan dari partisipan menjadi lebih rendah ketimbang kami batasi seperti ini. Oleh karena itu, kami akan selalu membatasi jumlah partisipan untuk masuk ke track pada setiap event yang kami selenggarakan.
Pada tahun ini kami lebih concern terhadap jumlah photographer dan juga videographer. Dengan bertambahnya jumlah crew kami ini maka output foto dan video mentahnya menjadi jauh lebih banyak. Oleh karena itu, waktu untuk menyortir dan mengolah foto sekaligus menulis artikel inipun menjadi lumayan terhambat. So yea, that’s why we’re a bit late to deliver this article.
Selain itu, untuk memastikan acara berjalan dengan lancar kamipun masih dibantu oleh crew yang dengan setia telah membantu kami dalam menjalankan event-event yang sudah pernah kami selenggarakan.
Tapi, yang terpenting dari acara ini adalah para sponsor yang memberikan dukungan penuh sehingga acara dapat diselenggarakan.
Mulai dari Pertamax Motorsport yang juga sedang menjalankan program bersama Kami untuk belasan event dari berbagai cabang motorsport yang akan mereka selenggarakan di tahun ini.
Kebetulan, pihak Pertamax Motorsport juga ingin mempunyai event yang sifatnya ‘ngabuburit’, sekaligus mereka sedang mencari bibit-bibit baru untuk dunia motorsport tanah air. As you can read on their launching several months ago.
Anyways, Stay tuned for more updates and don’t forget to follow their instagram to see their activities!
Disamping itu, our good friends Rifat Sungkar sebagai sosok dibalik Pertamax Motorsport juga turut membawa Rifat Drive Labs sebagai badan yang memberikan briefing kepada para partisipan Fastin’ Fastout supaya lebih terarah di dalam sirkuit.
Ada salah satu bank nasional yang mempunyai atensi sangat besar dalam dunia otomotif di Indonesia. Yaitu bank BJB yang turut membiaya proyek dari berbagai proyek jalan tol di Indonesia, pada kesempatan kali ini Bank BJB mengaku ingin memperkenalkan ke masyarakat bahwa Bank BJB bukanlah sekedar bank daerah melainkan sebuah bank nasional yang kuat.
Bank BJB juga mengaku sangat terbuka untuk memberikan support dalam segala kegiatan otomotif yang ada di Indonesia.
Thank you Bank BJB!
PT. RPMS selaku distributor Pirelli di Indonesia tak mau ketinggalan untuk mendukung acara ini sekaligus memberikan perkenalan lebih dekat kepada pada car enthusiast terkait produk-produk andalannya.
Pirelli sudah dikenal sebagai premium high performance tire yang sudah berkali-kali membuktikan dirinya di berbagai kancah motorsport internasional. Sehingga, dengan kehadiran PT RPMS sebagai distributor Pirelli di Indonesia kami melihat dengan geliat pasar yang semakin banyak menggunakan ban premium menjadi salah satu pilihan yang sangat menarik.
ISC coilovers merupakan brand yang kini cukup dikenal di kalangan Indonesian car scene. For a cheap price you can get a decent improvement on your suspension.
And last but not least our good friends, Inspiration Motorsport. Bengkel yang satu ini sudah sangat dikenal di kalangan drift scene, Japanese sports car dan juga 2JZ enthusiast. Sebetulnya Inspiration Motorsport merupakan bengkel yang berkonsentrasi pada fabrikasi dan mesin berturbo.
Inspiration Motorsport selalu passionate terhadap car culture di Indonesia dan selalu mendukung kegiatan yang dilakukan oleh Goodrides. Even pada launching event kamipun Inspiration sudah memberikan support. Thanks fellas!
Pada hari-H, gue, Dito, Jodi, Steven G. dan Guntur yang menginap di hotel Lorin lumayan dipusingkan dengan cuaca yang tak kunjung membaik.
Pasalnya, sejak jam 23:00 hingga pagi itu derasnya hujan tak sedikitpun berkurang.
So yea, Jodi trynna be cool that mornin’.
what?
At the parking lot, gue juga menjumpai beberapa peserta yang memutuskan untuk menginap sehari sebelum hari-H.
Sembari memanaskan mobil, mari kita lihat siapa saja yang menginap dari semalam.
Such a wet morning!
Here they are, lets start with our goodfriends, Dhandan with his 86.
Came a long with Willie’s SR20DET-ed 510.
I’m not sure but i guess this one was his best time in Sentul.
Adrian with his Evo VI.
and Valentino’s E36.
Rockin’ on BBS RK.
Setelah memotret mobil-mobil ini, gue Dito, Jodi, dan Gunturpun mengarahkan diri ke area pit karena menurut info sudah ada beberapa partisipan yang datang walaupun pendaftaran ulang belum dibuka.
I spotted so many participants with rolling in with their tow trucks.
Including our very good friends, Muda Mulyana yang kembali membawa Civic nya dari Bandung.
And the rest were real racecars.
Gue agak ngilu ngeliat yang satu ini, E36 milik Nanda yang akan dikendarai oleh Aldio ini hampir saja terjatuh saat diturunkan dari tow truck.
Ngerti kan kenapa gue ngilu?
Waktu sudah menunjukkan pukul 09:30, saat itu gue sembari jalan dari pit 50 ke arah pit 0 meminta semua partisipan untuk bersiap-siap melakukan pendaftaran ulang sekaligus pengecekan kondisi mobil.
Di saat itu juga gue dan seluruh teman-teman masih berpikir “so, today it’s gonna be a very wet, wet day!”
Namun berhubung para partisipan terlihat masih menunjukkan antusiasnya yang sangat tinggi, guepun kembali optimis untuk setup track sembari hujan-hujanan. LOL!
So, they’re make a long que to the registration pit.
Kalau dilihat dari para partisipan mempersiapkan mobil, bisa gue bilang dari tahun ke tahun selalu mengalami kemajuan. I’m so happy with that.
Seperti biasa, kami melakukan verifikasi ulang melalui participants list yang sudah ada.
Selain itu, mobil para partisipan juga kami periksa mulai dari kelonggaran baut roda, kelengkapan tow hook / strap, dan juga memindahkan barang-barang di dalam kabin yang memiliki potensi untuk mengganggu sekaligus membahayakan partisipan pada saat berada di dalam track.
Setelah itu mobil peserta akan diberi nomor dengan pembagian group yang akan gue jelaskan nanti di bawah.
Sebelum gue tinggal untuk melakukan setup sirkuit, gue sempat memastikan ulang kalau sistem entry list terbaru kita berjalan dengan baik.
Setelah beberapa mobil akhirnya verifikasi registran gue serahkan ke Syiam.
He surely had a capabilities to do these things. Thank you Syiam, gue tau ini lumayan ribet.
Di bagian pengecekan mobil ada Reno yang juga nggak kalah ribet dengan Syiam.
Dia kebagian menanyakan nama registran,
mengecek baut roda,
serta turut menomori mobil yang juga dibantu dengan Dito,
dan Guntur
Kalo Marcel, ngapain Cel?
Marcel kebagian tugas untuk menempelkan stiker sponsor di tiap mobil partisipan.
Meanwhile in pit 50. Jodi, Bianca, Steven, dan Henry sedang sibuk merakit frame untuk backdrop.
Setelah gue rasa bisa meninggalkan area ini, gue Yahya dan juga Rizal Sungkar langsung mengarahkan diri masuk ke dalam track untuk meletakkan cone yang berfungsi sebagai pemandu partisipan untuk mendapatkan racing line yang benar.
Let’s do this!
Gue bersyukur banget karena tiba-tiba hujan berhenti disaat kami masuk ke dalam track untuk melakukan setup cone dan juga braking point.
So, we’re very happy ’bout that.
Berhubung koordinasi dengan pick up driver pembawa barang-barang ini agak sedikit kurang baik, oleh karena itu ditengah-tengah gue putuskan untuk membawa pick up itu sendiri. LOL!
Setelah itu, Rizalpun menjajal track yang sudah diberi cone serta melakukan sedikit revisi supaya para partisipan benar-benar bisa mendapatkan racing line yang benar.
In the mean time, di pit area sedang berlangsung briefing serta penyambutan para partisipan yang dilakukan oleh Dito sebagai perwakilan dari Goodrides, Rifat Sungkar sebagai perwakilan dari Pertamax motorsport sekaligus yang memberikan briefing terkait semua hal yang harus diperhatikan selama event berlangsung baik di dalam track maupun di luar track, dan juga para sponsor yang memberikan kata sambutan.
Kebetulan setelah briefing selesai, tim yang berada di dalam track untuk setup cone sudah keluar dari track dan para pace car langsung melakukan survey ke dalam track.
Pada hari ini kita membagi group menjadi 5; group A, B, C, D, dan E. Dimana pembagian group ini dipilah berdasarkan experience dan juga mobil yang digunakan oleh peserta dimana group A dan E berisi experienced driver, B dan D berisikan non-experienced driver, sedangkan group C didominasi oleh experienced driver dengan mobil yang memang dipakai balap di sentul lengkap dengan segala fitur keselamatannya.
Setelah survey selesai, group A yang merupakan grup pertama dipersilakan masuk dengan dibimbing oleh pace car.
Perlu diketahui pada sesi pertama ini merupakan sesi orientasi dimana para partisipan tidak diizinkan untuk melakukan take over. Namun pace car secara berurutan di tiap lap mempercepat pace-nya sehingga para partisipan terbimbing untuk makin cepat melintasi satu putaran sirkuit Sentul.
Setelah group A, kini gilirannya group B.
Next up, group C! Seperti yang gue mention sebelumnya, group C berisi pembalap yang memang sudah sering turun di ajang balap resmi di sirkuit Sentul.
Wachu doin’ back there Lucky?
Areza’s bagged Rocco has no fear at all to participating this event.
and then group D.
Last but not least, group E!
Perlu kami jelaskan bahwa pada awalnya kami berencana memberikan 4-sesi terhadap seluruh partisipan dimana sesi pertama dan kedua masih menggunakan cone, lalu sesi ketiga cone disingkirkan, dan sesi ke empat merupakan sesi bonus bagi partisipan yang masih ingin menjajal kebolehannya di dalam sirkuit.
Namun, berhubung cuaca yang kurang kondusif pada pagi hari sehingga membuat jadwal jadi sedikit delay, maka kami memutuskan untuk langsung menyingkirkan cone di sesi ke dua.
Yahya dan Jodi bertugas untuk menyingkirkan cone.
Sedangkan gue………. :p
Saat sesi dua dibuka, para partisipan terlihat lebih “lepas” dalam melakukan manuver.
Apalagi kondisi track sudah semakin mengering.
I mean, lebih berani dan lebih kencang dari sebelumnya.
Walaupun ada beberapa yang benar-benar melebihi batas.
If you know what I mean.
Danny juga mengalami masalah pada ban E63nya yang tiba-tiba kehilangan tekanan angin.
Oh wow! what’s going on here?
Sadly, our goodfriends Dhandan juga mengalami masalah pada mesin 86 nya. So he decided to retire from this game. I feel you bro!
Walaupun begitu, di sesi kedua ini catatan waktu mereka cenderung jauh lebih baik.
Ketika seluruh partisipan dari lima grup tersebut sudah keluar semua, kini saatnya sesi bebas dimana para partisipan yang masih ingin mencatatkan waktu terbaiknya dipersilakan untuk masuk ke dalam sirkuit.
Di sini gue lihat seluruh partisipan makin gila nyetirnya.
Hard cornering? Checked!
Tak terasa, waktupun menunjukkan pukul 17:00, seluruh partisipan yang masih mencatatkan waktupun akhirnya diminta untuk keluar ke pit area.
Setelah itu, seluruh partisipan diminta masuk kembali ke dalam sirkuit untuk melakukan foto bersama di strait line Sentul.
Seperti biasa, foto keluarga dulu 😀
Nasib seorang photographer, pastinya jarang ada di momen-momen penting walaupun sedang berada di event sendiri. I feel you, Eka.
So we’re chillin’ a bit sembari menunggu waktunya berbuka puasa.
Meanwhile, di pit area sudah ada Fariz dari Wartruck_id dan juga Ricky dengan Ayam Lejat Sangat yang sudah siap untuk menjual makanan andalannya kepada para partisipan.
Then we spent the rest of the time di pit.
Thank you for you cooperations, your kindness, and also the enthusiasm. I really feels we’re like a family now, how bout if we doing it again?
Shall we?
There will be no bonus photo in this article, but be prepare for the next article, because we’ll be put the bonus photo and the bonus story there.
2 thoughts on “Nothing Can Stop Us! // Pertamax Motorsport Fastin’ Fastout 2016”