Dari timeline yang diumumkan kepada khalayak, gue beranggapan sepertinya Terror Garage berusaha menjaga perhatian dan antusiasme para car enthusiast terhadap hasil karya Akira Nakai lewat produk Rauh-Welt BEGRIFF yang diaplikasikannya terhadap mobil-mobil dari brand Porsche yang akan dijadikan sebagai RWB Indonesia. Hanya terpaut tiga bulan setelah Nakai-San menyelesaikan karyanya terhadap RWB Indonesia 002 yang diberi kedaulatan untuk menyandang nama “Ciska”, kini Terror Garage bersama Akira Nakai dari Rauh-Welt BEGRIFF kembali melahirkan sebuah mobil bernama “Terror Targa” yang mengambil basis dari sebuah Porsche 911 bertipe 930 yang terlahir dengan fitur targa top.
Michael Lesmana beserta Yanto Widodo sebagai tuan rumah dari Terror Garage secara resmi mengundang Goodrides untuk datang melihat prosesi assembling unit ketiga dari “serial” RWB Indonesia yang lagi-lagi dikerjakan sendiri oleh sang owner dari Rauh-Welt BEGRIFF (RWB), Mr. Akira Nakai. Proses assembling sendiri kembali dilakukan di garasi milik Terror Garage yang terletak di kota Bandung, Jawa Barat. Tentunya kami sangat excited untuk kembali datang ke Terror Garage, meskipun bagi gue pribadi, ini merupakan kali pertamanya gue pergi ke sana untuk melihat proses assembling yang dilakukan oleh Nakai-San secara langsung, karena di kesempatan sebelumnya, gue terpaksa melepaskan kesempatan tersebut karena waktunya berbarengan dengan jadwal gue menjalani ibadah umroh di tanah suci Mekkah. Tapi pada kesempatan kali ini, tim Goodrides yang berangkat ke Terror Garage diwakili oleh gue, Eka dan Ricky.
Sesampainya di Bandung, gue melihat lewat salah satu social media yang lagi hype bahwa tim Forstand Projekt yang diwakili oleh Dana, Riswan dan Ridha juga berangkat ke Bandung untuk meliput prosesi assembling dari Terror Targa tersebut. Karena itu, melihat jam yang masih sangat pagi, gue memutuskan untuk menghubungi Riswan dan mengajak mereka untuk sarapan bareng kita.
Selesai sarapan, kita pun melanjutkan perjalanan ke Terror Garage, and as we expected, sesampainya di lokasi, kami pun segera disambul dengan suasananya yang sangat homie. Garasi milik Terror Garage itu sendiri sudah dipenuhi oleh berbagai khalayak yang ingin melihat langsung proses assembling yang dilakukan oleh Nakai-San.
Tidak ingin melewatkan kesempatan, kami pun segera menyiapkan berbagai gear yang kami butuhkan untuk mengabadikan segala langkah yang dilakukan oleh Nakai-San tersebut.
And so does the others. Ssup Ardie and Bagus?
Layaknya sebuah rahasia umum, semua orang tahu bahwa ayah dari Mr. Yanto sangat membenci asap rokok yang tercium di dalam ruangan, termasuk Nakai-San.
Karena itu, Nakai-San selalu menyempatkan diri keluar ruangan untuk melakukan cigar-break di sela-sela pekerjaannya. Kesempatan inipun gue gunakan untuk melakukan sedikit chit-chat bersama sang kreator RWB tersebut.
Yang ujung-ujungnya sih minta foto bareng juga. HA!
Begitu pun juga dengan Eka,
dan Ricky.
Yang akhirnya juga diikuti oleh para pengunjung lainnya. LOL!
Gue sendiri harus mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Terror Garage. Karena kalau bukan karena project dari Terror Garage ini, gue nggak akan punya kesempatan untuk bertemu langsung dengan Mr. Akira Nakai dan melihat dirinya melakukan proses assembling yang dilakukan oleh dirinya terhadap mobil Porsche yang menjadi basis pengerjaan dengan mata kepala gue sendiri.
Setelah menghabiskan beberapa batang rokok, Nakai-San pun kembali melanjutkan proses assembling yang sedang dilakukannya terhadap Terror Targa.
Sebagai car builder kelas dunia, Nakai-San sangat concern terhadap berbagai detail pengerjaan yang dilakukannya. That’s why he always make sure that everything is measured precisely!
Perhatian Nakai-San terhadap detail ini dimulai dari hal yang sangat kecil seperti cara menggunakan sealant yang baik dan benar. Sumpah, kerjaan tangannya Nakai-San rapih banget! Bahkan menurut gue ini lebih mirip sama kerjaan robot!
And it’s lunch break time! Sementara Nakai-San makan siang bersama keluarga besar dari Terror Garage, gue, Eka dan Ricky pun memutuskan untuk melihat-lihat di sekitar lingkungan Terror Garage dan segera melihat berbagai hal menarik.
Seperti Karmann Ghia satu ini,
yang digunakan oleh Mr. Michael untuk menjemput Nakai-San dari airport menuju Terror Garage.
Or this Rat Ambulance yang juga pernah digunakan untuk menjemput Nakai-San di airport saat akan mengerjakan RWB Indonesia 001: “Erabareshi Mono”.
Arkiv Vilmansa’s art on “Ciska”. Teaser maybe?
Yes! Kabarnya untuk unit kelima milik RWB Indonesia nanti, Terror Garage akan mengkolaborasikan pekerjaan tangan Nakai-San dengan karya dari Arkiv. We’ll see then.
Hal lainnya yang sangat menarik adalah die-cast berskala 1:64 ini. Take a closer look at the details!
Selain RWB Indonesia 002 dan 003, ada juga die-cast dari “Rotana”, which is Nakai’s personal RWB-ed Porsche.
Now back to the Terror Targa. Demi mengejar deadline untuk test drive yang rencananya akan dilaksanakan pada pukul 19:00, maka Nakai-San terlihat serius melakukan langkah finishing dengan bantuan langsung dari Michael Lesmana sendiri.
Ketika semua roda telah dipasang, jack stand sudah disingkirkan dan mobil sudah menyentuh lantai, gue pun harus mengakui kalau gue merasa sangat kagum saat melihat mobil ini “berdiri” untuk pertama kalinya.
So f*ckin sexy! Tampilan Terror Targa sendiri memiliki perbedaan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan RWB Indonesia 001 dan 002 yang memiliki setup lebih agresif yang salah satunya diperlihatkan oleh ukuran rear wing yang ekstra lebar.
Sedangkan untuk Terror Targa kali ini, Nakai-San ingin lebih memperlihatkan sisi sleek dari Porsche 930 tersebut lewat pengaplikasian duck tail pada bagian belakang mobil. Nakai-San juga turut mengurungkan niatnya untuk mengaplikasikan canard pada sisi samping bumper depan untuk lebih memperkuat kesan sleek tersebut.
And as usual, Nakai-San pun memastikan semua bagian berada dalam kondisi perfect, seperti ride height, jarak sumbu roda hingga berbagai titik penting yang harus berada dalam kondisi simetris dari Terror Targa ini.
I love how the way they think to relocate the fuel tank to the middle of front trunk lid.
Setelah sesi pemeriksaan usai, Nakai-San tidak luput mengaplikasikan RWB windshield decal dan sticker nama yang selalu diaplikasikan pada sisi kiri-kanan mobil setelah proses assembling dari RWB-kit sudah selesai dilakukan. Proses penempelan sticker sendiri selalu dilakukan oleh Nakai-San menjelang sesi test drive dimulai.
Yup! Nakai-San sendiri yang memasang seluruh sticker dan decal tersebut.
Tidak ketinggalan, emblem yang akan dipasang di pilar B milik Terror Targa ini. Coolness!
Meskipun mundur dari jadwal, namun pada pukul 22:02, Terror Targa yang merupakan Porsche 930 Targa pertama di dunia yang mengaplikasikan RWB-kit akhirya menjalani sesi test drive yang dilakukan oleh Nakai-San di jalan sekitar lokasi Terror Garage tersebut.
All aboard!
Everybody took photos with their own gadget including what Mr Yanto’s Dad did.
And the real test begins. Nakai-San mengajak Terror Targa untuk jalan beberapa putaran di sekitar area perumahan tempat lokasi Terror Garage berada.
Setelah itu, Terror Targa kembali memasuki area parkir Terror Garage yang disambut oleh tepuk tangan dari para khalayak yang menunggu.
Saat masuk ke pelataran Terror Garage, gue pun sempat mendengar suara bagian mobil yang menggerus aspal. Dan ternyata memang benar, ground clearance mobil yang sangat rendah membuat front lip milik Terror Targa tergerus aspal. Dayum!
Setelah sesi test-drive itu, Nakai-San mengajak Mr. Yanto dan Mr. Michael untuk melakukan sejumlah review darihasil test drive tersebut. Secara keseluruhan, Nakai-San puas dengan Terror Targa tersebut, namun ada beberapa point yang menarik perhatian Nakai-San, salah satunya adalah wheel alignment yang dianggap belum sempurna oleh dirinya.
Menjelang penghujung hari, gue pun menyempatkan diri untuk ngobrol sedikit dengan Nakai-San dengan menanyakan apa impresi dirinya setelah melakukan test drive terhadap Terror Targa. Dengan senyum, Nakai-San menjawab: “Well, I’m happy. Everything’s good except the wheel alignment. Did you hear the sound of the engine? Good doesn’t it?” Gue pun menjawab: “Who doesn’t like the sound of it huh? I love it!”
Then we had a little chit-chat include some talk about my hachiroku. 😀
Back again to the Targa, I really respect for every little things that Terror Garage’s family did. Dedikasi tinggi dari keluarga Terror Garage untuk merubah wujud Porsche 930 Targa yang populasinya sangat langka melalui langkah pengaplikasian RWB-kit yang dilakukan sendiri oleh Nakai-San memang pantas diacungi empat jempol. Tak ayal, langkah Terror Garage ini sudah bisa dianggap sebagai langkah trend setting di kalangan car enthusiast dunia, khususnya Indonesia.
Gue pun nggak sabar untuk melihat perakitan RWB Indonesia 004 dan 005 yang kabarnya akan sama-sama menggunakan basis Porsche 911 930. Selain itu, menurut kabar yang berhembus, untuk RWB Indonesia 004 dan 005 tersebut, Terror Garage berencana untuk melakukan kolaborasi dengan Magnus Walker. Who is Magnus Walker? Googling it!
See you again Terror Garage Family!
ps : I made an appointment to meet Nakai-san in Japan on September. I just can’t wait!
*Pictures in the making is a courtesy of Mr. Bagus Riyadi & Mr. Mochamad Ardie from Terror Garage.
Comments